Desa Jambu Kecamatan Wangon

Selasa, 24 Mei 2016

Warga Wangon Minta Jalan Hotmix dan Pelebaran Jalan


 Warga Wangon kecewa dengan perbaikan jalan yang dilakukan pemerintah daerah setempat. Warga minta jalan sepanjang 2 Km tersebut dihotmix.
 

“Jalan utama Wangon ini banyak dilalui kendaraan setiap hari, sangat berdebu. Kami senang jalan rusak diperbaiki, namun kalau tidak dihotmix jalan akan tetap berdebu lagi,” ujar Aan, satu warga Wangon.
Tuminah, pedagang nasi di wilayah setempat,  berharap dinas terkait secepatnya meng-hotmix jalan tersebut, sehingga tidak ada lagi debu beterbangan dan mengganggu masyarakat setempat. “Akibat banyak debu, pendapatan jualan nasi berkurang, sebab rawan kotor,” ujarnya.
 
Sementara itu, seorang staf Dinas Pekerjaan Umum Provinsi yang mengawasi perbaikan jalan Wangon beberapa waktu lalu, mengatakan agar masyarakat bersabar. Menurutnya bahwa jalan umum yang awalnya hotmix atau aspal ketika rusak dan di perbaiki pasti akan kembali di aspal seperti sedia kala.

Disisi lain, warga Kecamatan Wangon dan sekitarnya mengeluhkan perbaikan dan pelebaran jalan yang sedang dilakukan khususnya di Desa Windunegara sampai Desa Jambu yang sangat lama dan terkesan mengulur waktu. Kondisi jalan aspal yang sedang dalam perbaikan itu sangat membahayakan pengguna jalan terutama sepeda motor karena jalan bergelombang. 

Untuk pelebaran jalan Ajibarang-Wangon saat ini baru sampai di Desa Jambu dan masyarakat di Kecamatan Wangon dan sekitarnya menginginkan agar pelebaran jalan tersebut secepatnya dikerjakan sampai ke Wangon. Pelebaran jalan ajibarang-Wangon tersebut sangat penting mengingat banyaknya kendaraan yang melintas terutama kendaraan berat sehingga kondisi jalan menjadi tidak ideal. Masyarakat berharap agar Pemerintah selalu berupaya untuk memperbaiki kondisi jalan Ajibarang-Wangon tersebut dan konstruksi pelebaran jalan Ajibarang-Wangon dapat segera selesai.

Sumber Berita: SatelitPost, Sabtu, 05 Maret 2016 dan diolah berbagai Sumber

Selasa, 10 Mei 2016

Warga Keluhkan Pembuatan e-KTP

PEMBUATAN KTP: Seorang warga ketika mengikuti proses pembuatan e-KTP di Kantor Kecamatan Tegal Timur, Kota Tegal, beberapa waktu lalu.(suaramerdeka.com/dok)

Warga mengeluhkan pelayanan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dindukcapil) Banyumas dalam pembuatan Kartu Tanda Penduduk (KTP) Elektronik. Pasalnya pembuatan e-KTP membutuhkan waktu lama hingga berbulan-bulan.

Warga Desa Kranggan, Kecamatan Pekuncen, Hasan Arzaki, mengungkapkan telah melakukan perekaman e-KTP di Kantor Kecamatan sekitar bulan Januari lalu. Namun sampai kemarin, e-KTP itu belum jadi.
“Saya mencoba datang langsung ke kantor Dindukcapil menemui petugas di sana untuk menanyakan apakah KTP saya sudah jadi atau belum. Di sana tidak ada, kemudian saya diminta untuk menanyakan ke kantor Kecamatan,” katanya, Senin (9/5).
Di Kantor Kecamatan, dia pun tidak mendapati e-KTP miliknya. Padahal KTP Elektronik itu dia butuhkan untuk suatu keperluan dalam waktu dekat ini. Dia mengaku kecewa dengan pelayanan itu, karena merasa dipingpong.

Dikonfirmasi mengenai hal itu, Kepala Dindukcapil, Kartiman, menyatakan akan menindaklanjuti keluhan itu. Dia mengimbau masyarakat untuk bersabar, pihaknya akan segera melakukan pengecekan proses pembuatan e-KTP yang bersangkutan.
Dia menjelaskan beberapa persoalan teknis yang menyebabkan e-KTP tidak dapat dicetak. Antara lain, dobel perekaman, dobel Nomor Induk Kependudukan (NIK), atau kekeliruan scanner biometrik (metode otentikasi menggunakan pemindai sidik jari, iris mata, dll).

Sumber : Suara Merdeka, 9 Mei 2016, edited

Purwokerto Punya Bandara Komersial pada 2017


Warga kota Purwokerto dan sekitarnya pantas senang hati pada 2017. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) berencana membangun bandara di Purwokerto.

Menteri Perhubungan Ignasius Jonan menjelaskan sebenarnya saat ini di Purwokerto ada pangkalan udara milik TNI-AU. Nantinya, pangkalan udara inilah yang akan dikembangkan oleh pemerintah untuk bisa digunakan secara komersial‎.

"Sekarang itu namanya Pangkalan Udara TNI-AU Wirasaba, nanti kalau dibangun tetap milik TNI-AU, sekarang sudah ada runway dan hanggar, nanti kita bikin terminal penumpang di sana," kata Jonan saat berbincang dengan wartawan, Selasa (10/5/2016).

Tak hanya pembangunan terminal, Kemenhub melalui anggaran 2016 dan 2017 juga akan merapikan runway pangkalan TNI-AU tersebut supaya sesuai dengan standar keselamatan penerbangan sipil yang diberlakukan di internasional.

Jonan menargetkan bandara ini selesai dibangun pada 2017. "Wirasana ini pembangunannya akan dilakukan pemerintah, bukan BUMN. Saya itu kalau bangun seperti itu satu tahun saja selesai," papar Jonan.
Selama ini, Jonan menuturkan, warga Purwokerto dan sekitarnya jika ingin menggunakan pesawat, harus pergi ke Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) melalui Bandara Adisutjipto. Nantinya, jika pembangunan Bandara Wirasana rampung, akan memudahkan masyarakat sekitar.

Bandara ini didesain mampu untuk menampung satu juta penumpang per tahun. Mengenai berapa investasi untuk membangun Bandara Wirasana, Jonan belum bisa memastikannya.

Sumber: Liputan6.com, 10 Mei 2016

Senin, 09 Mei 2016

Jembatan Tajum Karangtengah Desa Jambu Masuk Tahap Lelang

Rabu, 4 Mei 2016

Harapan masyarakat Karangtengah dan sekitarnya untuk pembangunan jembatan permanen akhirnya bakal terwujud, pasalnya jembatan tajum yang saat ini masih berupa jembatan gantung tersebut kini masuk tahap lelang. Seperti yang dimuat disitus LPSE Kabupaten Banyumas, jembatan dengan nilai pagu paket Rp. 6.000.000.000,- tersebut saat ini dalam tahap proses lelang. Sesuai jadwal lelang, pengumuman pemenang pada tanggal 27 Mei 2016 dan penandatanganan kontrak pada tanggal 3Juni 2016. Sedangkan proses konstruksi menunggu hasil proses lelang tersebut.

Kepastian pembangunan jembatan Tajum Karangtengah Desa Jambu yang telah lama dinanti disambut gembira oleh warga masyarakat. Sejak berpuluh-puluh tahun lamanya masyarakat Karangtengah dan sekitarnya telah menunggu pembangunan jembatan permanen yang nantinya diharapkan dapat meningkatkan pembangunan sektor perekonomian di daerah tersebut. Selain itu, akses kendaraan yang biasanya hanya bisa dilalui oleh kendaraan roda 2, sekarang bisa dilalui kendaraan roda 4 dan tidak perlu memutar kendaraannya melalui jalan yang lebih jauh.

Kepala Dinas SDABM Kabupaten Banyumas Ir Irawadi CES, seperti yang dikutip dari Radar Banyumas, mengatakan anggaran dipakai untuk pemeliharaan jembatan kabupaten sebesar Rp 2 miliar, pemeliharaan rutin Rp 2,9 miliar, pembangunan jembatan baru Rp 6 miliar, serta pembangunan jembatan desa dan kabupaten Rp 2,5 miliar.
“Pekerjaan akan segera kita lelang dalam waktu dekat. Untuk pembangunan jembatan yang menyedot anggaran cukup besar mencapai Rp 6 miliar yaitu pembangunan jembatan di atas Sungai Tajum Karangtengah, Desa Jambu, KecamatanWangon dengan panjang 90 meter dan lebar 3,5 meter. Sebab kita akan ganti jembatan gantung dengan jembatan permanen berkonstruksi beton,” katanya.