Desa Jambu Kecamatan Wangon

Senin, 18 April 2016

Rencana Tol Banyumas Melalui Ajibarang-Wangon

Rencana Jalan tol Pejagan-Banyumas-Yogyakarta akan menembus Prembun, Bumiayu, Wangon dan Cilacap hingga langsung melewati Tasikmalaya dan Bandung dalam waktu yang lebih pendek.

PURWOKERTO, SATELITPOST-Beberapa calon pengembang, mulai melirik potensi pembangunan jalan tol penghubung Jalur Pantura dan Jalur Pantai Selatan. Demikian dikatakan Agus Sriyono, Kepala Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dinhubkominfo) Banyumas, kemarin (12/10). Beberapa waktu lalu, dia sempat didatangi pihak yang mengaku berkeinginan menjajaki kemungkinan pembangunan jalan tol di Banyumas.
 

Diakui Agus, mengenai kemungkinan pembangunan tol memang kebijakan dari pemerintah pusat. Pemerintah daerah hanya berupaya mendorong agar wacana itu dapat terealisasi. Terlebih, jika dilihat dari jumlah kendaraan, terutama saat musim mudik dan arus balik, wilayah Banyumas menjadi satu titik simpul kepadatan kendaraan. Kepadatan itu, kemungkinan dapat teratasi jika ada pemisahan kendaraan yang melintas, yakni kendaraan lokal, maupun kendaraan yang hanya melintasi wilayah Banyumas untuk menuju wilayah lainnya.
 

"Jalan tol memang jawabannya, karena ini jadi sarana untuk memisahkan kendaraan yang melintas. Dengan jalan tol, kendaraan yang akan menuju kota lain bisa langsung menuju wilayah lain tanpa masuk jalan kota," katanya.

Kondisi itu, diakui pula Kepala Bidang Pemukiman dan Prasarana Wilayah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Banyumas, Dedy Noerhasan. Menurutnya, kemacetan lalu lintas, seperti saat musim mudik dan balik lebaran, bukan hanya terjadi di Jalur Pantura. Tetapi juga terjadi di Jalur Selatan, terutama di beberapa titik meliputi wilayah Brebes - Bumiayu - Pekuncen - Ajibarang pasca dioperasikannya Tol Cipali.
 

Pembangunan jalan tol, akan bisa menjadi solusi. Apalagi kata Dedy, jika dilihat dari struktur ruang dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Jawa Tengah, memang sudah ada pentahapan untuk pembangunan jalan yang menghubungkan wilayah Pantura dan Pantai Selatan Jawa yang melintasi wilayah Banyumas.

"Struktur ruangnya sudah ada dalam RTRW Provinsi Jawa Tengah. Idealnya pembangunan jalan tol, dimulai dari sekarang," katanya.  
 

SIDEBAR

Kajian Teknisnya Layak

SECARA teknis, Kabid Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Raya (LLAJ) Dishubkominfo Banyumas, Agus Sriyono mengatakan, pembangunan jalan tol penghubung Pantura dan Pantai Selatan bisa dikatakan layak. Terutama jika dilihat dari tingginya jumlah kendaraan yang melintas perharinya. Arus lalu lintas antara Pantura dan Pantai selatan di Banyumas, rata-rata dalam sehari dilalui sekitar 20 ribu sampai 22 ribu kendaraan. Pada saat musim mudik dan balik lebaran, rata-rata kendaraan yang melintas bisa melebihi 30 ribu kendaraan setiap hari.
 

"Itu belum ditambah dengan potensi pertumbuhan jumlah kendaraan yang mencapai lima persen per tahun. Rumusnya sudah jelas, jumlah kendaraan akan semakin dan terus bertambah," ujarnya.

Keberadaan jalur cepat yang berbayar itu, tidak sekadar untuk menjamin kelancaran lalu lintas antara pantura dan pantai selatan Jawa saja. Tetapi, keberadaannya mendukung pemeliharaan asset jalan lainnya yang selama ini masih dilalui kendaraan berat. Dengan adanya tol, maka kendaraan-kendaraan berat tidak lagi diperkenankan lewat jalan nasional, jalan provinsi, maupun jalan kabupaten, karena dialihkan ke jalan tol.
 

"Kapasitas jalan nasional maupun provinsi di Banyumas ini, toleransinya hanya 8 ton. Sementara untuk melarang kendaraan berat melintas juga tidak bisa, karena memang itu kebutuhan. Sementara meningkatkan kapasitas jalan hingga 10 ton agar layak dilewati kendaraan berat juga tetap memerlukan biaya," katanya berharap pembangunan jalan tol sudah bisa direalisasikan lima tahun mendatang.

Sumber: SatelitPost, Selasa, 13 Oktober 2015

0 komentar:

Posting Komentar