Desa Jambu adalah salah satu desa yang terletak di wilayah Kecamatan Wangon Kabupaten Banyumas. Desa Jambu terdiri dari 2 wilayah yaitu Sabrang Wetan (sebelah timur Sungai Tajum) dan Sabrang Kulon (sebelah kulon Sungai Tajum). Sabrang Wetan terdiri dari Grumbul Karangtengah (Wilayah Dusun III) dan Grumbul Karangmiri (Wilayah Dusun IV), sementara Sabrang Kulon terdiri dari Grumbul Karangreja (Wilayah Dusun I), Grumbul Blumbang (Wilayah Dusun I), Grumbul Kalitando (Wilayah Dusun I), Grumbul Jambu (Wilayah Dusun II). Sungai Tajum merupakan sungai yang memisahkan antara Sabrang Wetan dan Sabrang Kulon. Jembatan Gantung merupakan akses yang menyatukan kedua wilayah tersebut. Keberadaan jembatan gantung tersebut sangat penting sebagai akses jalan baik menuju sabrang wetan maupun sabrang kulon.
Akan tetapi seiring dengan dibangunnya jembatan permanen untuk menggantikan jembatan gantung yang pembangunannya dimulai pada bulan Juni 2016 membuat akses jalan Karangtengah-Jambu ditutup sementara kurang lebih selama 6 bulan. Masyarakat yang akan menuju jalan raya menuju Wangon atau Ajibarang harus memutar kendaraannya melalui Karangtawang-Karangasem Desa Banteran, melalui Glempang-Klapagading, melalui Pekodokan-Wlahar atau melalui Purwojati yang jarak tempuhnya lebih jauh.
Warga masyarakat yang berasal dari sabrang wetan yang akan menuju sabrang kulon harus memutar melewati jalan desa lain, begitu juga sebaliknya untuk warga sabrang kulon yang akan menuju sabrang wetan juga harus melalui jalan desa lain. Misalnya warga Karangtengah yang akan mengurus catatan sipil ke balai desa Jambu harus memutar melewati Karangtawang-Karangasem Desa Banteran. Dengan kondisi seperti ini maka seolah-olah terputus hubungan antara sabrang wetan dan sabrang kulon. Hal ini akan berdampak buruk antara lain bagi sektor perekonominan dan sosial bagi warga Karangtengah dan Desa Jambu pada umumnya. Bahkan dampak sosial yang sangat tidak diinginkan yaitu kurangnya persatuan dan kesatuan antara warga sabrang wetan dan sabrang kulon sehingga dapat menghambat pembangunan di Desa Jambu khususnya.
Setelah kurang lebih 6 bulan lamanya terputus akses jalan Karangtengah-Jambu, kini warga masyarakat Karangtengah Desa Jambu dan sekitarnya mulai sumringah, pasalnya jembatan permanen yang sedang dibangun sudah dalam tahap finishing. Masyarakat Karangtengah dan Desa Jambu menanti dibukanya akses jalan penghubung sabrang wetan dan sabrang kulon tersebut. Hal ini berarti masyarakat sedang menanti jembatan sebagai pemersatu wilayah Desa Jambu.
Dari pantauan redaksi (10/12), jembatan dengan nilai anggaran sekitar Rp 5,2 milyar yang dibangun tersebut dalam tahap finishing. Tampak konstruksi jembatan ini sudah melintang sepanjang 90 meter dengan lebar 4,5 meter diatas Sungai Tajum. Proses pembangunan jembatan ini menjadi perhatian publik masyarakat di Kecamatan Wangon dan sekitarnya. Tak sedikit warga yang setiap harinya ada yang mengabadikan proses pembangunan jembatan ini baik pagi, siang maupun sore hari. Muda-mudi, tua-muda seakan berlomba untuk menyaksikan dan mengabadikan proses pembangunan jembatan. Berbagai harapan dan cita-cita warga Karangtengah khususnya dan Desa Jambu umumnya dengan dibangunnya jembatan ini umumnya mereka ingin menjadikan momen pembangunan jembatan ini sebagai sarana untuk meningkatkan persatuan dan kesatuan masyarakat Desa Jambu sekaligus sebagai tonggak awal kemajuan Desa Jambu.
Pembangunan jembatan permanen Karangtengah Desa Jambu ini akan menimbulkan dampak serta manfaat bagi masyarakat dari segi ekonomi maupun sosial serta jembatan ini juga sebagai simbol persatuan dan kesatuan Desa Jambu. Dari segi ekonomi antara lain dapat meningkatkan laju atau pertumbuhan ekonomi masyarakat Desa Jambu dan sekitarnya. Dari segi sosial, bangunan jembatan ini dapat memicu reaksi sosial dan budaya bagi masyarakat didaerah tersebut, antara lain mudahnya interaksi sosial antar masyarakat dari tempat yang dihubungkan oleh jembatan yaitu warga sabrang wetan dan sabrang kulon, terjalinnya komunikasi yang dapat mempererat ikatan persaudaraan dan ketentraman antar masyarakat yang ada di sabrang wetan dan sabrang kulon. Dengan interaksi dan komunikasi yang baik maka kedua masyarakat dari daerah yang dihubungkan dapat saling memahami nilai sosial budaya masing-masing sehingga persatuan dan kesatuan warga masyarakat dapat terus ditingkatkan. Karena dalam membangun desa, tidak hanya cukup dengan modal kemampuan intelektual atau finansial belaka. Namun persatuan dan kesatuan dalam masyarakat ini menjadikan modal utama yang harus terbangun dengan kuat. Apabila desa mampu berkembang lebih maju, tentunya akan berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakatnya. Semoga Desa Jambu kedepan semakin bersatu untuk maju, sejahtera untuk semua.
Sumber: Redaksi KRT, 17 Desember 2016
Akan tetapi seiring dengan dibangunnya jembatan permanen untuk menggantikan jembatan gantung yang pembangunannya dimulai pada bulan Juni 2016 membuat akses jalan Karangtengah-Jambu ditutup sementara kurang lebih selama 6 bulan. Masyarakat yang akan menuju jalan raya menuju Wangon atau Ajibarang harus memutar kendaraannya melalui Karangtawang-Karangasem Desa Banteran, melalui Glempang-Klapagading, melalui Pekodokan-Wlahar atau melalui Purwojati yang jarak tempuhnya lebih jauh.
Warga masyarakat yang berasal dari sabrang wetan yang akan menuju sabrang kulon harus memutar melewati jalan desa lain, begitu juga sebaliknya untuk warga sabrang kulon yang akan menuju sabrang wetan juga harus melalui jalan desa lain. Misalnya warga Karangtengah yang akan mengurus catatan sipil ke balai desa Jambu harus memutar melewati Karangtawang-Karangasem Desa Banteran. Dengan kondisi seperti ini maka seolah-olah terputus hubungan antara sabrang wetan dan sabrang kulon. Hal ini akan berdampak buruk antara lain bagi sektor perekonominan dan sosial bagi warga Karangtengah dan Desa Jambu pada umumnya. Bahkan dampak sosial yang sangat tidak diinginkan yaitu kurangnya persatuan dan kesatuan antara warga sabrang wetan dan sabrang kulon sehingga dapat menghambat pembangunan di Desa Jambu khususnya.
Setelah kurang lebih 6 bulan lamanya terputus akses jalan Karangtengah-Jambu, kini warga masyarakat Karangtengah Desa Jambu dan sekitarnya mulai sumringah, pasalnya jembatan permanen yang sedang dibangun sudah dalam tahap finishing. Masyarakat Karangtengah dan Desa Jambu menanti dibukanya akses jalan penghubung sabrang wetan dan sabrang kulon tersebut. Hal ini berarti masyarakat sedang menanti jembatan sebagai pemersatu wilayah Desa Jambu.
Dari pantauan redaksi (10/12), jembatan dengan nilai anggaran sekitar Rp 5,2 milyar yang dibangun tersebut dalam tahap finishing. Tampak konstruksi jembatan ini sudah melintang sepanjang 90 meter dengan lebar 4,5 meter diatas Sungai Tajum. Proses pembangunan jembatan ini menjadi perhatian publik masyarakat di Kecamatan Wangon dan sekitarnya. Tak sedikit warga yang setiap harinya ada yang mengabadikan proses pembangunan jembatan ini baik pagi, siang maupun sore hari. Muda-mudi, tua-muda seakan berlomba untuk menyaksikan dan mengabadikan proses pembangunan jembatan. Berbagai harapan dan cita-cita warga Karangtengah khususnya dan Desa Jambu umumnya dengan dibangunnya jembatan ini umumnya mereka ingin menjadikan momen pembangunan jembatan ini sebagai sarana untuk meningkatkan persatuan dan kesatuan masyarakat Desa Jambu sekaligus sebagai tonggak awal kemajuan Desa Jambu.
Tampak Konstruksi Jembatan
Pembangunan jembatan permanen Karangtengah Desa Jambu ini akan menimbulkan dampak serta manfaat bagi masyarakat dari segi ekonomi maupun sosial serta jembatan ini juga sebagai simbol persatuan dan kesatuan Desa Jambu. Dari segi ekonomi antara lain dapat meningkatkan laju atau pertumbuhan ekonomi masyarakat Desa Jambu dan sekitarnya. Dari segi sosial, bangunan jembatan ini dapat memicu reaksi sosial dan budaya bagi masyarakat didaerah tersebut, antara lain mudahnya interaksi sosial antar masyarakat dari tempat yang dihubungkan oleh jembatan yaitu warga sabrang wetan dan sabrang kulon, terjalinnya komunikasi yang dapat mempererat ikatan persaudaraan dan ketentraman antar masyarakat yang ada di sabrang wetan dan sabrang kulon. Dengan interaksi dan komunikasi yang baik maka kedua masyarakat dari daerah yang dihubungkan dapat saling memahami nilai sosial budaya masing-masing sehingga persatuan dan kesatuan warga masyarakat dapat terus ditingkatkan. Karena dalam membangun desa, tidak hanya cukup dengan modal kemampuan intelektual atau finansial belaka. Namun persatuan dan kesatuan dalam masyarakat ini menjadikan modal utama yang harus terbangun dengan kuat. Apabila desa mampu berkembang lebih maju, tentunya akan berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakatnya. Semoga Desa Jambu kedepan semakin bersatu untuk maju, sejahtera untuk semua.
Sumber: Redaksi KRT, 17 Desember 2016
0 komentar:
Posting Komentar