Desa Jambu Kecamatan Wangon

Kamis, 14 Desember 2017

Pemilih Cerdas dan Bertanggungjawab

Cerdas dalam memilih adalah upaya mempelajari, mengkaji semua hal yang terkait dengan calon pemimpin. Sehingga pilihan kita tidak seperti memilih kucing dalam karung. Selama ini, masyarakat meremehkan hal itu. Kenapa demikian?
Ada beberapa hal yang melatarbelakangi, pertama, karena sikap apatis. Sebagian pemilih beranggapan bahwa pemilihan kepala desa atau lainnya tidak berpengaruh apa-apa pada diri mereka. Pemilhan tidak merubah masa depan mereka secara langsung. Malah, kehidupan mereka semakin susah. Mencari pekerjaan sulit. Kebutuhan sehari-hari melonjak terus. Akhirnya, bagi mereka untuk apa cerdas memilih kalau tidak merubah apa-apa.

Kedua, sikap apatis mendorong pragmatisme pemilih. Karena menganggap bahwa memilih itu tidak ada manfaatnya bagi perubahan nasib hidup maka sebagian pemilih mengambil jalan pintas. Mereka memilih sikap pragmatis. Dari sini, lahirlah logika sesat, yang memberi dipilih. Bila semua calon memberi, maka yang memberi paling banyak adalah pilihannya. Maka money politik mendapatkan ruang, kesempatan dan momentum yang tepat di tengah masyarakat pragmatis seperti ini.

Selain cerdas dalam memilih, pemilih juga harus bertanggungjawab terhadap apa yang menjadi pilihannya baik tanggung jawab secara moral maupun tanggung jawab secara spiritual. Secara moral pemilih harus bertanggung jawab terhadap kinerja pemimpin yang dipilih sedangkan secara spiritual pemilih bertanggung jawab untuk memilih pemimpin yang terbaik.

Sumber: diolah dari berbagai sumber redaksi