KRT, 26 Juli 2016
Pembangunan jembatan Karangtengah, Desa Jambu, Kecamatan Wangon Kabupaten Banyumas, disambut baik oleh masyarakyat. Tetapi proyek pembangunan tersebut perlu pengawasan dari pengguna anggran, agar tidak terjadi penyimpangan pelaksanaan pekerjaan.
Proyek pembangunan jembatan dengan nilai pagu paket sebesar Rp 6.000.000.000,00, sumber dana APBD Kabupaten Banyumas ini dikerjakan oleh PT Krakatau Indah yang beralamat di Jl. Jend Soedirman No.850 Purwokerto. Bangunan jembatan yang keberadaannya di Karangtengah, Desa Jambu Kecamatan Wangon merupakan akses jalan utama bagi masyarakat Karangtengah dan sekitarnya, menghubungkan antara Kecamatan Wangon dengan Kecamatan Purwojati, selain itu juga merupakan akses tranportasi para petani atau masyarakat setempat untuk mengangkut hasil bumi. Proyek konstruksi jembatan ini diproyeksikan selesai pada awal tahun 2017.
Warga Karangtengah dan sekitarnya menyambut baik pembangunan jembatan tersebut, hanya saja sebagian warga mengingatkan pembangunan itu harus dilaksanakan sesuai dengan kontrak dan bestek yang telah disepakati. Kalau jambatan itu dibangun asal jadi akan sia sia. Warga Karangtengah dan sekitarnya mengharapkan agar masyarakat dan pemerintah daerah mengawal pembangunan jembatan dengan melakukan pengawasan ektra agar pelaksana pembangunan benar- benar melakukan pekerjaan sesuai dengan harapan masayarakayat. Pemerintah harus lebih cermat atau sigap dalam mengawasi pekerjaan tersebut dan menindak tegas terhadap pelanggaran-pelanggaran yang di temukan di lapangan.
Seperti diberitakan sebelumnya, bahwa masyarakat Karangtengah sebelumnya sudah mengalami kegagalan proyek jembatan Asahan yang dibangun pada tahun 2000 lalu. Jembatan Asahan yang baru dibangun belum sampai satu tahun itu ambruk karena pondasinya tergerus banjir. Hal ini akibat konstruksi bangunan yang tidak layak, menurut sebagian warga mengatakan bahwa pondasi jembatan tersebut tidak lebih dari 2 meter sehingga kalo terjadi banjir kemungkinan besar ambruk. Tidak adanya pengawasan dari masyarakat membuat para pemborong hanya mengejar keuntungan semata tanpa didasari rasa malu dan pemikiran bahwa jembatan ini merupakan fasilitas umum yang digunakan bersama. Akibatnya warga Karangtengah dan sekitarnya dirugikan akibat ambruknya jembatan Asaan ini.
Proses Konstruksi Jembatan Karangtengah |
Warga Karangtengah dan sekitarnya menyambut baik pembangunan jembatan tersebut, hanya saja sebagian warga mengingatkan pembangunan itu harus dilaksanakan sesuai dengan kontrak dan bestek yang telah disepakati. Kalau jambatan itu dibangun asal jadi akan sia sia. Warga Karangtengah dan sekitarnya mengharapkan agar masyarakat dan pemerintah daerah mengawal pembangunan jembatan dengan melakukan pengawasan ektra agar pelaksana pembangunan benar- benar melakukan pekerjaan sesuai dengan harapan masayarakayat. Pemerintah harus lebih cermat atau sigap dalam mengawasi pekerjaan tersebut dan menindak tegas terhadap pelanggaran-pelanggaran yang di temukan di lapangan.
Seperti diberitakan sebelumnya, bahwa masyarakat Karangtengah sebelumnya sudah mengalami kegagalan proyek jembatan Asahan yang dibangun pada tahun 2000 lalu. Jembatan Asahan yang baru dibangun belum sampai satu tahun itu ambruk karena pondasinya tergerus banjir. Hal ini akibat konstruksi bangunan yang tidak layak, menurut sebagian warga mengatakan bahwa pondasi jembatan tersebut tidak lebih dari 2 meter sehingga kalo terjadi banjir kemungkinan besar ambruk. Tidak adanya pengawasan dari masyarakat membuat para pemborong hanya mengejar keuntungan semata tanpa didasari rasa malu dan pemikiran bahwa jembatan ini merupakan fasilitas umum yang digunakan bersama. Akibatnya warga Karangtengah dan sekitarnya dirugikan akibat ambruknya jembatan Asaan ini.
Sumber: Redaksi KRT diolah dari berbagai sumber
0 komentar:
Posting Komentar